KI GEDE SALA,KYAI CARANG,NYAI SUMEDANG.mungkin pembaca bertanya-tanya siapa dan apa arti nama-nama tersebut..? sebagian kecil(dgn jari kelingking) orang sala=solo=surakarta belum banyak yang tahu situs sejarah tersebut yang "NYARIS" dilupakan oleh "orang-orang solo"sendiri. Hm..sayang..(dgn tarikkan nafas panjang) Merekalah
TOKOH-TOKOH penting dalam berdirinya
kota sala. Begini cerita sejarahnya yang Saya himpun dari berbagai "sumber"mungkin kalau ada yang salah saya mohon pencerahannya.Yang pertama kita flashback dulu. Pada tahun 1745 terjadi peristiwa
“Geger Pecinan”atau yang disebut
(Kraton bedhah), yaitu peristiwa pemberontakan orang-orang cina yg dipimpin
mas Garendi atau
Sunan Kuning terhadap kekuasaan kolonial Belanda di pusat kerajaan Mataram di Kartasura. Pemberontakan ini mengakibatkan kerusakan yang
sangat parah di pusat keraton.Mengetahui hal ini,
Sri Susuhunan Paku Buwana II memerintahkan beberapa abdi dalem yaitu:
Raden Adipati Pringgoloyo, yg di ikuti bupati2, serta
mayor Honggodoro - Hogendorp untuk mencari lokasi sebagai tempat dibangunnya pusat keraton yang baru. Atas, perintah tersebut maka dicarilah beberapa tempat baru. Dari proses pencarian, ditemukan
3 desa, yaitu
1.Desa Kadipala (letaknya di blkg museum radya pustaka, sriwedari) tempat ini bakal bagus, gemah ripah toto raharjo, tetapi diprediksi tdk akan bertahan lama atau tdk lestari,
2.Dusun Sala (yg sekarang di pakai) bagus, ramai, murah sandang pangan, tetapi lemah meskipun hanya selebar payung, ttp Lestari .
3. Sanasewu (di daerah bekonang) tempat ini sebenarnya lebih baik dari semuanya, tetapi Kraton akan kembali ke agama Budha lagi.Setelah sang ahli nujum dr kraton Raden Tumenggung Honggowongso bertapa, lalu beliau mendapat wisik,
dusun Sala lah yg di pilih.Kemudian,
PB II memerintahkan utusan untuk meninjau
Dusun Sala sekaligus meminta izin secara baik-baik kepada tokoh dan kepala dusun Sala, yaitu
KYAI SALA (KI GEDE SALA). Kyai Sala mengajukan beberapa persyaratan kepada sang Sunan. Setelah beberapa persyaratan dilakukan, maka secara resmi dilakukan bedol Kraton secara besar-besaran pada Februari 1747.Kemudian pembangunan di awali dr kedung lumbu, karena tempat tsb dulunya rawa besar, sampai2 untuk menghentikan air dr sumber air dr rawa tsb memerlukan sesaji beberapa
'ledhek'= uang dan gong (yg di maksud adalah gamelan\wayang kulit).Dan berdirilah Kraton yg sekarang . Nah setelah
KYAI SALA (KI GEDE SALA) mangkat(wafat) beliau dimakamkan bersama kedua teman seperguruannya
KYAI CARANG dan NYAI SUMEDANG di Baluwarti
tepatnya di Mloyokusuman 01/XII dalam beteng kraton sebelah timur. yang sekarang ini
juru kunci dipegang oleh
JOKO SAPUTRO ADI,
(RADEN TUMENGGUNG CAHYO SAPUTRO ADIPURO) yang sebelumnya dipegang oleh Ibundanya yaitu
SRI YUMANI (NYAI LURAH HAMONG ROGO) dan sebelumnya juga dapat titah dari neneknya
SUMO KARTIRIN.
penulis
Yang bener mas...
BalasHapus